Jalanan adalah saksi bisu
Ketika berjuta orang berlalu lalang di atasnya
Dalam pengapnya siang
Dalam suramnya malam
Hujan, terik, mendung, berkabut
Menyaksikan apakah orang2 yang melewatinya
Berwajah bahagia atau tersiksa
Kursi, meja, kubikel adalah saksi bisu
Ketika berjuta orang duduk di sekitarnya
Dalam heningnya waktu
Dalam suara komputer yang samar
Pagi, siang, sore, malam
Kesibukan atau pura2 sibuk
Menyaksikan apakah orang2 yang ada di depannya
Berwajah bahagia atau terpaksa
Apakah kita mencintai pekerjaan kita?
Apakah kita bahagia menghabiskan waktu bersamanya?
Setiap hari seperti kaset rekaman sama
Diputar kembali, mulai dari jam yang sama persis
Hingga berakhir di jam yang sama lagi
Apakah kita mencintai profesi kita?
Apakah kita layak menghabiskan waktu untuknya?
Hari senin bertemu senin
Bulan januari bersua januari
Seperti siklus mesin
Bermula dan berakhir sama
Apakah kita mencintai pilihan hidup kita?
Apakah kita layak mengorbankan seluruh hidup ini untuknya?
Manusia adalah ciptaan Tuhan paling istimewa
Diberikan kemampuan memilih dan memutuskan
Bukan mesin berdesing tanpa bicara
Bukan hewan bertahan hidup dengan buas
Bukan benda mati teronggok bisu
Maka akan sungguh menakjubkan saat cinta itu hadir
Dalam setiap pilihan yang manusia tentukan
Apakah kita mencintai kehidupan kita?
Menjalaninya persis seperti anak kecil usia lima tahun?
Selalu riang dan bermain?
Kitalah yang tahu jawabannya.
*Tere Liye
Ketika berjuta orang duduk di sekitarnya
Dalam heningnya waktu
Dalam suara komputer yang samar
Pagi, siang, sore, malam
Kesibukan atau pura2 sibuk
Menyaksikan apakah orang2 yang ada di depannya
Berwajah bahagia atau terpaksa
Apakah kita mencintai pekerjaan kita?
Apakah kita bahagia menghabiskan waktu bersamanya?
Setiap hari seperti kaset rekaman sama
Diputar kembali, mulai dari jam yang sama persis
Hingga berakhir di jam yang sama lagi
Apakah kita mencintai profesi kita?
Apakah kita layak menghabiskan waktu untuknya?
Hari senin bertemu senin
Bulan januari bersua januari
Seperti siklus mesin
Bermula dan berakhir sama
Apakah kita mencintai pilihan hidup kita?
Apakah kita layak mengorbankan seluruh hidup ini untuknya?
Manusia adalah ciptaan Tuhan paling istimewa
Diberikan kemampuan memilih dan memutuskan
Bukan mesin berdesing tanpa bicara
Bukan hewan bertahan hidup dengan buas
Bukan benda mati teronggok bisu
Maka akan sungguh menakjubkan saat cinta itu hadir
Dalam setiap pilihan yang manusia tentukan
Apakah kita mencintai kehidupan kita?
Menjalaninya persis seperti anak kecil usia lima tahun?
Selalu riang dan bermain?
Kitalah yang tahu jawabannya.
*Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar